Anda pengguna sosial
media pasti sering sekali mendapatkan informasi melalui media sosial yang
menggemparkan dan heboh tanpa tahu terlebih dahulu informasi itu benar atau
tidak.
![]() |
Jika pembaca cerdas, dia akan mencari tahu terlebih dahulu mengenai kebenaran dari isi informasi yang diberitakan.
Tapi pada kenyataannya banyak juga user media sosial yang
kurang bijak dalam menyikapi informasi tersebut dan langsung menganggap bahwa
informasi tersebut adalah benar.
Parahnya lagi informasi yang belum jelas kebenarannya tersebut, serta merta sudah dishare linknya beratus - ratus kali dan dibahas diberbagai portal berita.
Dan ketika berita itu sudah menjadi viral dan direspon oleh pihak yang bersangkutan, baru muncul berita-berita klarifikasi kebenarannya.
Parahnya lagi informasi yang belum jelas kebenarannya tersebut, serta merta sudah dishare linknya beratus - ratus kali dan dibahas diberbagai portal berita.
Dan ketika berita itu sudah menjadi viral dan direspon oleh pihak yang bersangkutan, baru muncul berita-berita klarifikasi kebenarannya.
![]() |
http://www.snopes.com/false-donald-trump-has-died-possible-heart-attack/ |
![]() |
http://news.hargatop.com/2016/03/06/berita-fatin-shidqia-meninggal-tidak-benar-fatin-unggah-foto-makan-rendang/4121928.html |
![]() |
Sumber: Akun Facebook Indonesia Hoaxes |
Itulah fenomena yang terjadi saat ini. Di era serba internet, kini informasi bisa sangat mudah diunggah dan disebarluaskan tanpa fakta dan
sumber yang jelas. Sehingga banyak juga yang disesatkan oleh informasi
tersebut.
Padahal salah satu ciri informasi yang berkualitas menurut
James A. Senn adalah
Oleh karena itu kita sebagai pengguna media sosial dan internet harus cerdas dan bijak dalam menyikapi setiap informasi yang tersebar.
informasi harus akurat (accuracy). Yang artinya informasi haruslah bebas dari kesalahan, tidak bias / menyesatkan, jelas mencerminkan maksudnya.
Oleh karena itu kita sebagai pengguna media sosial dan internet harus cerdas dan bijak dalam menyikapi setiap informasi yang tersebar.
Setidaknya jangan mudah percaya pada
pemberitaan yang beredar apalagi pemberitaan yang terkesan bernada
negatif, dan biasakan mencari informasi lain sebagai referensi (tanya
mbah google) atau double cek di situs - situs resmi yang ada. Jangan asal share jika tidak tahu kebenaran serta kejelasan dari berita tersebut.
"Jadilah pembaca pencari kebenaran dan fakta bukan penerima kebohongan semata"
Sumber :
Informasi : Persepsi, kualitas, nilai & matriks by Dr.Ida Fajar Priyanto,Ph.D
MIP UGM Kamis, 11 Agusus 2016
http://www.snopes.com/false-donald-trump-has-died-possible-heart-attack/ (diakses tgl 25/8/16 11.17)
http://news.hargatop.com/2016/03/06/berita-fatin-shidqia-meninggal-tidak-benar-fatin-unggah-foto-makan-rendang/4121928.html (diakses tgl 25/8/16 12.14)
Akun Facebook Indonesia Hoaxes (diakses tgl 25/8/16 11.00)