Pengikut

Minggu, 19 Februari 2017

Perpustakaan Digital Vs Automasi Perpustakaan



Digital Library atau Perpustakaan Digital bukanlah menjadi topik bahasan yang asing didunia perpustakaan saat ini. Saat ini sudah cukup banyak kajian ilmiah yang membahas mengenai Digital Library, selain itu Digital Library juga sudah banyak diterapkan dan dikembangkan di berbagai perpustakaan di Indonesia.
Gagasan mengenai Digital Library sendiri sebenarnya tidak muncul baru – baru ini saja , namun sudah ada jauh sebelum era komputerisasi seperti saat ini. Menurut sejarah, Digital Library awalnya digagas oleh seorang tokoh bernama Paul Otlet pada tahun 1934 melalui karyanya yang berjudul The Trait de Documentation.
Lalu apa sebenarnya yang disebut sebagai Digital Library itu. Digital Library atau Perpustakaan Digital adalah suatu koleksi informasi yang dikelola berikut pelayanannya, dimana informasi disimpan dalam format digital dan dapat diakses melalui jaringan. Yang krusial dari bagian difinisi tersebut adalah bahwa informasi itu dikelola (Arms, 2001:2). Yang artinya adalah sebuah Perpustakaan dapat disebut sebagai Perpustakaan Digital atau Digital Library jika semua sumber informasinya atau koleksinya sudah berbentuk digital dan dapat diakses kapanpun dan dimanapun secara online.
Namun pada prakteknya saat ini masih banyak kebingungan antara Automasi Perpustakaan dan Perpustakaan Digital. Artian sederhana dari Automasi Perpustakaan adalah perpustakaan konvensional dimana koleksinya masih berbentuk cetak namun dalam segi layanan sudah terkomputerisasi dan terautomasi. Berbeda dengan Digital Library atau Perpustakaan Digital yang seluruh koleksinya sudah berupa digital.
Sedangkan dalam perkembangan Digital Library saat ini masih banyak Perpustakaan Konvensional yang belum sepenuhnya berubah menjadi Perpustakaan Digital dikarenakan masih memiliki dan menggunakan koleksi dalam bentuk cetak. Hal inilah yang kemudian disebut sebagai Perpustakaan Hybrid. Artian sederhana dari perpustakaan Hybrid adalah perpustakaan yang masih memiliki koleksi dalam bentuk cetak dan ditambah koleksi dalam bentuk digital.
Sebagai penutup, dalam perkembangan dunia perpustakaan saat ini yang menuju pada Digital Library. Kita harus semakin sadar bahwa saat ini bukan lagi di zaman yang harus memiliki sumber infomasi dalam bentuk fisik, namun sudah menuju pada kemudahan aksesbilitas sebuah infomasi. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya jaringan internet yang sudah merubah bentuk perpustakaan dan cara pengguna untuk mendapatkan informasi. 



Arms, William Y.2001.Digital Libraries.London: MIT Press
Hutasoit, Hildayati Raudah.2012.Jurnal Perpustakaan Digital Perpustakaan masa depan.Sumatera Utara:Perpustakaan IAIN
Priyanto, Ida Fajar.2017.Materi Kuliah Digital Libraries.Yogyakarta:Manajemen Informasi dan Perpustakaan Universitas Gadjah Mada

2 komentar:

  1. Mengembangkan perpustakaan digital juga dibutuhkan perubahan mindset pustakawan dari sebagai penjaga koleksi, menjadi penyedia informasi baik yang ada di dalam maupun di luar perpustakaan.

    BalasHapus
  2. Didalam perpustakaan digital apakah masih mengadopsi prinsip-prinsip yang berlaku dalam perpustakaan konvensional seperti batas jumlah koleksi yg dipinjam, dan sebagainya?

    BalasHapus